Sosok dan Kiprah Werkudara
Siapa yang tak kenal dengan
Werkudara ?
Ketika
lahir, ia terbungkus. Segala senjata pusaka tak dapat memecahkannya. Ia dibawa
ke tengah hutan Tegrakan. Di sana ia dapat keluar dari bungkusnya karena
dibelah dengan gading seekor gajah yang bernama Sena, yang akhirnya menjanma
kepadanya. Selanjutnya ia diberi nama Sena. Sena dilahirkan di negeri Astina
yang pada waktu itu sedang berperang melawan Prabu Tremboko di negeri
Pringgadani, yang kemudian Prabu Tremboko kalah dan binasa oleh bayi Sang Sena.
Dalam
lakon Bale Sigala-gala, ia mendapat petunjuk dari Dewa, untuk menyelamatkan ibu
dan saudara-saudaranya dengan mengikuti Garanganseta, musang putih malihan
Raden Sanjaya putera dari Sang Widura. Setelah Garanganseta hilang ia sudah
sampai di Kahyangan Saptapratala, kemudian ia kawin dengan Dewi Nagagini, Raja
dan Dewa di Saptapratala, yang akhirnya ia berputra Aria Anantaraja.
Kemudian
Raja raksasa Ekacakra, sang kanibal, Raja Baka pun akhirnya tewas ditangan Sang
Werkudara, yang berakibat kemerdekaan bagi rakyatnya akan kesewenang-wenangan
pemerintahan rajanya, menghilangkan ketakutan menjadi persembahan sang raja
yang doyan daging manusia ! (lakon Bima bumbu)
Dalam
lakon Jagal Bilawa ini dapat membunuh jagoan Sang Kenca dan Kencaka bernama
Rajamala. Juga Sang Kenca dan Kencaka beserta tentaranya yang akan merebut
kekuasaan Kerajaan Prabu Matswapati lebur punah oleh Sang Sena. Sebagai tanda
terima kasih, para Pandawa mendapat hadiah hutan Endraprasta (Babad Pandawa).
Dalam
lakon Kangsa Adu Jago, ia pernah dipinjam oleh Prabu Basudewa, diadu lawan
jagonya Kangsa yang bernama Suratimantra.
Lakon
Pandawa Timbang, ia mempunyai kesaktian dimana beratnya melebihi Kurawa yang
seratus orang itu.
Dalam
cerita Perlombaan Membuat Sungai Serayu antara Pandawa dengan Kurawa, ia
memperoleh kemenangan. Dan kemudian ia kawin dengan Dewi Urangayu putri Resi
Ganggamina, sehingga berputera Aria Anantasena.
Serta banyak lagi kisah heroik Sang
Bima yang membesarkan namanya.
Siapakah dasanama Sang Pahlawan ini
?
Menurut
Hatmasaputra (1967) dalam bukunya yang berjudul „Caking Pakeliran Wayang Purwa‟ dijelaskan arti nama Werkudara.
Sena, artinya dahsyat, maksudnya
seorang yang segala-galanya serba mendahsyatkan.
Dwijasena, artinya Dwija = Brahmana
yang memberi pelajaran ilmu lahir dan batin, maksudnya ia adalah guru yang tak
ada bandingannya.
Bilawa, artinya besar dan tinggi
(luhur). Nama ini dipakai pada waktu menyamar di negeri Wirata.
Bharatasena, artinya keturunan
Bharata yang amat dahsyat tiada taranya di dalam segala hal.
Bima, artinya gagah perkasa. Memang
ia adalah gagah perkasa.
Werkudara, artinya werka = anjing
hutan dan udara = perut. Maksudnya perutnya sangat kuat seperti perut anjing
hutan.
Kowara, artinya termashur, memang
namanya sangat mashur.
Nagata, artinya nyata. Ia
berpendirian kepada kebenaran dan kenyataan serta sangat bersahaja.
Kusumadilaga, artinya kusuma = bunga
bangsa (ksatria), di = lebih/baik, laga = perang. Maksudnya ksatriya yang ahli
tentang peperangan.
Bayusuta, artinya bayu = kekuatan
suta = anak, maksudnya ia terbilang putera Bayu.
Kusumayuda, artinya yuda = perang,
maksudnya bintang medan perang.
Birawa, artinya Besar dan
menakutkan.
Gandawastratmaja, Gandawastra adalah
sebutan Sang Pandudewanata, atmaja = anak, maksudnya putera Pandu.
Dandun, artinya teguh atau
bertanggung jawab, Maksudnya teguh hati dan konsekwen.
Wayuninda, artinya Wayu (Bayu) =
kekuatan, ninda = angin, maksudnya mempunyai prebawa angin (tanda bayu).
Jayadilaga, artinya jaya = unggul,
di = amat/lebih/baik, laga = perang, maksudnya dipeperangan selalu mendapat
kemenangan.
Wijayasena, artinya wija =
wijang/pilah/pilihan/dibawah/terpendam; Sena = dahsyat, maksudnya ksatria yang
pendiriannya mendahsyatkan.
Sumber: Werkudara (1) _
wayangprabu.com.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar