Halaman

Kamis, 28 Maret 2013

Werkudara (1)

Sosok dan Kiprah Werkudara

Siapa yang tak kenal dengan Werkudara ?

Ketika lahir, ia terbungkus. Segala senjata pusaka tak dapat memecahkannya. Ia dibawa ke tengah hutan Tegrakan. Di sana ia dapat keluar dari bungkusnya karena dibelah dengan gading seekor gajah yang bernama Sena, yang akhirnya menjanma kepadanya. Selanjutnya ia diberi nama Sena. Sena dilahirkan di negeri Astina yang pada waktu itu sedang berperang melawan Prabu Tremboko di negeri Pringgadani, yang kemudian Prabu Tremboko kalah dan binasa oleh bayi Sang Sena.

Dalam lakon Bale Sigala-gala, ia mendapat petunjuk dari Dewa, untuk menyelamatkan ibu dan saudara-saudaranya dengan mengikuti Garanganseta, musang putih malihan Raden Sanjaya putera dari Sang Widura. Setelah Garanganseta hilang ia sudah sampai di Kahyangan Saptapratala, kemudian ia kawin dengan Dewi Nagagini, Raja dan Dewa di Saptapratala, yang akhirnya ia berputra Aria Anantaraja.

Kemudian Raja raksasa Ekacakra, sang kanibal, Raja Baka pun akhirnya tewas ditangan Sang Werkudara, yang berakibat kemerdekaan bagi rakyatnya akan kesewenang-wenangan pemerintahan rajanya, menghilangkan ketakutan menjadi persembahan sang raja yang doyan daging manusia ! (lakon Bima bumbu)

Dalam lakon Jagal Bilawa ini dapat membunuh jagoan Sang Kenca dan Kencaka bernama Rajamala. Juga Sang Kenca dan Kencaka beserta tentaranya yang akan merebut kekuasaan Kerajaan Prabu Matswapati lebur punah oleh Sang Sena. Sebagai tanda terima kasih, para Pandawa mendapat hadiah hutan Endraprasta (Babad Pandawa).

Dalam lakon Kangsa Adu Jago, ia pernah dipinjam oleh Prabu Basudewa, diadu lawan jagonya Kangsa yang bernama Suratimantra.

Lakon Pandawa Timbang, ia mempunyai kesaktian dimana beratnya melebihi Kurawa yang seratus orang itu. 

Dalam cerita Perlombaan Membuat Sungai Serayu antara Pandawa dengan Kurawa, ia memperoleh kemenangan. Dan kemudian ia kawin dengan Dewi Urangayu putri Resi Ganggamina, sehingga berputera Aria Anantasena.

Serta banyak lagi kisah heroik Sang Bima yang membesarkan namanya.
Siapakah dasanama Sang Pahlawan ini ?

Menurut Hatmasaputra (1967) dalam bukunya yang berjudul „Caking Pakeliran Wayang Purwa dijelaskan arti nama Werkudara.

Sena, artinya dahsyat, maksudnya seorang yang segala-galanya serba mendahsyatkan.

Dwijasena, artinya Dwija = Brahmana yang memberi pelajaran ilmu lahir dan batin, maksudnya ia adalah guru yang tak ada bandingannya.

Bilawa, artinya besar dan tinggi (luhur). Nama ini dipakai pada waktu menyamar di negeri Wirata.

Bharatasena, artinya keturunan Bharata yang amat dahsyat tiada taranya di dalam segala hal.

Bima, artinya gagah perkasa. Memang ia adalah gagah perkasa.

Werkudara, artinya werka = anjing hutan dan udara = perut. Maksudnya perutnya sangat kuat seperti perut anjing hutan.

Kowara, artinya termashur, memang namanya sangat mashur.

Nagata, artinya nyata. Ia berpendirian kepada kebenaran dan kenyataan serta sangat bersahaja.

Kusumadilaga, artinya kusuma = bunga bangsa (ksatria), di = lebih/baik, laga = perang. Maksudnya ksatriya yang ahli tentang peperangan.

Bayusuta, artinya bayu = kekuatan suta = anak, maksudnya ia terbilang putera Bayu.

Kusumayuda, artinya yuda = perang, maksudnya bintang medan perang.

Birawa, artinya Besar dan menakutkan.

Gandawastratmaja, Gandawastra adalah sebutan Sang Pandudewanata, atmaja = anak, maksudnya putera Pandu.

Dandun, artinya teguh atau bertanggung jawab, Maksudnya teguh hati dan konsekwen.

Wayuninda, artinya Wayu (Bayu) = kekuatan, ninda = angin, maksudnya mempunyai prebawa angin (tanda bayu).

Jayadilaga, artinya jaya = unggul, di = amat/lebih/baik, laga = perang, maksudnya dipeperangan selalu mendapat kemenangan.

Wijayasena, artinya wija = wijang/pilah/pilihan/dibawah/terpendam; Sena = dahsyat, maksudnya ksatria yang pendiriannya mendahsyatkan.

Sumber: Werkudara (1) _ wayangprabu.com.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar