4 Tips Shalat Khusyu
JIKA
SEMUA MERASA PIKIRAN MELAYANG KEMANA-MANA SAAT SHALAT??? Belum merasa puas atas
shalat yang kita lakukan? Tidak perlu banyak TIPS untuk menggapai shalat yang
lebih khusyu, saudara boleh coba 4 TIPS SHALAT KHUSYU berdasar Qur'an &
Hadits ini.
Sebelum
melangkah lebih jauh, mari kita sedikit singgung pengertian KHUSYU yang
dimaksud Qur’an. Yang dibahas disini karena ada hubungannya dengan KEYAKINAN
MENGHADAP ALLAH, AKHIRAT, SEKARAT MAUT, KUBUR, DAN SEBAGAINYA.
Dimulai dari kata
KHUSYU dalam Qur'an:
QS.88
Ghaasyiyah: 2. Banyak muka pada hari itu tunduk terhina.
QS.79
An-Nazi’at: 9. Pandangannya tunduk.
QS.Al-Qamar:
7. Sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan
seakan-akan mereka belalang yang beterbangan.
QS
. Thaahaa: 108. Pada hari itu manusia mengikuti penyeru [#] dengan tidak
berbelok-belok; dan merendahlah semua suara kepada Tuhan yang Maha pemurah,
Maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja.
[#] Yang dimaksud
dengan penyeru di sini ialah Malaikat yang memanggil manusia untuk menghadap ke
hadirat Allah.
QS.59
Al-Hasyr: 21. Kalau Sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung,
pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada
Allah. dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka
berfikir.
QS.68
Al-Qalam:43. pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan.
dan Sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud, dan mereka
dalam Keadaan sejahtera[*].
[*] Maksudnya: ialah
bahwa mereka berkesempatan untuk melakukan sujud, tetapi mereka tidak
melakukannya.
Q
S.41 Fushshilat: 39. Dan di antara tanda-tanda-Nya (ialah) bahwa kau Lihat bumi
kering dan gersang, Maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia
bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan yang menghidupkannya, pastilah dapat
menghidupkan yang mati. Sesungguhnya dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Silahkan anda bayangkan
sedang di akhirat, bangkit dari kubur dalam keadaan penuh dosa, sedikit amal,
takut, patuh, was was, digiring malaikat penyeru, hina, ingkar pada perintah
Allah, lalai shalat, lalai zakat, kikir sedekah, haus, tenggorokan kering
ditengah padang makhsyar dan sebagainya. Dan semoga anda MERASAKAN apa yang
dimaksud KHUSYU.
Sedangkan pengertian
KHUSYU dalam shalat ialah: Kondisi hati yang penuh dengan ketakutan, mawas diri
dan tunduk pasrah dihadapan keagungan Allah. Kemudian semua itu membekas dalam
gerak-gerik anggota badan yang penuh hikmat dan konsentrasi dalam shalat, bila
perlu menangis dan memelas pada Allah sehingga tidak memperdulikan hal lain.
KHUSYU ialah berawal
hati, jika hati kita ditata rapih, insyah Allah mudah mencapai KHUSYU, namun
jika hati kita sudah tergesa-gesa dan memikirkan hal lain dalam shalat, maka
pikiran pun dapat melayang. Tundalah semua makhluk & dunia jika akan shalat dan menghadap
Allah.
4 TIPS BERIKUT YANG
BAIK UNTUK diCOBA UNTUK MENCAPAI SHALAT LEBIH KHUSYU:
1. Jangan pernah
berfikir jika kita masih bisa hidup setelah shalat.
Kita
harus yakin jika shalat ini ialah sebagai shalat terakhir kita dimuka bumi ini,
sering kita dengar si fulan meninggal seusai shalat, si fulan meninggal setelah
adzan, imam fulan meninggal saat sujud dan lainnya. Si fulan meninggal saat
tengah judi, maksiat dan lainnya.
Mungkin
ini ialah shalat terahir di dunia, setelah itu, kita harus relakan suami/istri
kita seorang diri, anak kita menjadi yatim piatu, mungkin nanti malam ialah
malam pertama dalam liang kubur, semua harta yang kita kumpulkan tak akan kita
bawa, & menjadi hak saudara kita, wajah elok & cantik yang kita
banggakan dalam sekejap akan berubah busuk.
Dari
Abi Ayyub ra bahwa Nabi saw bersabda: Apabila engkau mendirikan shalat maka
maka shalatlah seperti shalatnya orang yang akan berpisah”. (Musnad Imam Ahmad:
5/412)
“Orang yang akan
Berpisah” yang dimaksud disini ialah seperti halnya orang yang akan berpisah
nyawa & raganya, akan berpisah dengan semua anak istri, harta, tahta,
segala dunia berganti dengan malam pertama di liang kubur yang gelap, sunyi,
sepi, dingin, sendiri, tiada teman disisi.
Sebelum
melangkah lebih jauh, sedikit disinggung pengertian KHUSYU yang dimaksud
Qur’an. Yang dibahas disini karena ada hubungannya dengan KEYAKINAN MENGHADAP
ALLAH, AKHIRAT, SEKARAT MAUT, KUBUR, DAN SEBAGAINYA.
2. WAJIB TAHU ARTI TIAP
BACAAN JIKA INGIN KHUSYUK
Qs.4
An-Nisaa':43. Hai orang-orang yang beriman, JANGANLAH kamu shalat, sedangkan
kamu dalam keadaan mabuk, SEHINGGA KAMU MENGERTI APA YANG KAMU UCAPKAN.
Jelas sekali ayat ini
menekankan pada arti bacaan shalat, kita dapat melatihnya secara berlahan.
Jangan sampai puluhan tahun kita hidup di dunia, hafal beratus-ratus lagu Eropa
& Lagu Amerika lengkap dengan nada panjang pendek, intonasi serta artinya
dan juga riwayat pembuatan lagu & riwayat hidup Artis penyanyinya tapi
bacaan shalat saja tidak hafal.
MABUK dalam ayat ini
boleh diartikan sebagai mabuk khamr, tapi juga mabuk dunia, mabuk harta, mabuk
tahta, mabuk cinta pun termasuk pulak dalam hal yang mengganggu shalat sehingga
kita lupa/silap/tak sadar bacaan shalat apa yang telah kita baca, bahkan
selalu-nya kita lupa rakaat ke berapa.
Lebih baik membaca
surat pendek yang kita tahu arti bacaan setiap kata-kata dari pada membaca
surat panjang yang kita tak tahu apa artinya.
3. UCAPKAN DENGAN SUARA
SEDANG/DI ANTARA KERAS & PELAN
(((INI PENTING
SEKALI)))
JIKA SAUDARA SEMUA
MERASA PIKIRAN MELAYANG KEMANA-MANA SAAT SHALAT??? INILAH PENANGKALNYA
Qs.
17 Al-Israa':110 dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu &
jangan pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu".
Bila kita pelankan
suara atau cuma di dalam hati saja, maka terkadang fikiran kita akan melayang
tak tentu arah, tapi jika kita baca dengan suara lirih yang didengar oleh diri
sendiri, maka ini akan lebih membantu konsentrasi pada bacaan shalat, arti
& MENSUCIKAN JIWA. Karena ibadah itu semua ditujukan untuk MENSUCIKAN JIWA.
Shalat ialah Syariat,
Hakikatnya ialah MENSUCIKAN JIWA, Ma'rifatnya ialah BERSYUKUR PADA PENCIPTA
YANG TELAH MEMBERIKAN BANYAK KENIKMATAN YANG TAK TERHINGGA.
Dan kita akan bertambah
khusyu, jika saat mengucapkannya dengan suara lirih ditambah memahami bahwa
kita sedang bercakap-cakap dan menghadap Allah Sang Pencipta, seperti yang
telah diterangkan dalam Hadits sebelumnya.
Shalat yang kita
laksanakan, janganlah diisi dengan lamunan dunia, harta, tahta, cinta, dan
makhluk lainnya, namun harus keseluruhan shalat tersebut hanya bagi Allah,
mulai dari niat sampai salam. Dalam sebuah ayat Qur’an:
QS.6
A’raf:162.Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku
hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
4. THUMA’NINAH
Meski
Nampak sepele, tapi justru Thuma’ninah inilah termasuk penentu sah tidaknya
sebuah shalat karena ia termasuk salah satu dari RUKUN SHALAT. Salah satu rukun
shalat batal, maka tidak sah lah shalatnya.
Thuma’ninah
ini lah yang sering dilupakan oleh banyak orang. Dalam kitab Fiqh As-Sunah,
Thuma’ninah ialah diam beberapa saat setelah tenangnya anggota-anggota badan,
para ulama memberi batasan minimal yaitu sekedar waktu yang diperlukan untuk
membaca tasbih.
Rasulullah Muhammad ﷺ memasuki sebuah masjid, lalu seorang
laki-laki masuk, lalu shalat, kemudian dia datang, lalu mengucapkan salam
kepada Rasulullah Muhammad ﷺ,
maka Rasulullah Muhammad ﷺ
membalas salamnya seraya berkata:
"Kembalilah, lalu
shalatlah, karena kamu belum shalat!"
Lalu laki-laki tersebut
kembali, lalu shalat sebagaimana sebelumnya dia shalat, kemudian mendatangi
Rasulullah Muhammad ﷺ
seraya mengucapkan salam kepada beliau. Maka Rasulullah Muhammad ﷺ menjawab: 'Semoga keselamatan
terlimpahkan kepadamu'
Kemudian beliau
bersabda lagi:
"Kembalilah dan
shalatlah lagi, karena kamu belum shalat!"
Hingga dia melakukan
hal tersebut tiga kali. Lalu laki-laki tersebut berkata, 'Demi Dzat yang
mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak dapat melakukan yang lebih baik selain
dari pada ini, ajarkanlah kepadaku.'
Rasulullah Muhammad ﷺ bersabda:
"Apabila
kamu mendirikan shalat, maka bertakbirlah, kemudian bacalah sesuatu yang mudah
dari al-Qur'an, kemudian ruku'lah hingga BERTUMA'NINAH dalam keadaan ruku'.
Kemudian angkatlah (kepalamu dari ruku') hingga lurus berdiri, kemudian
sujudlah hingga BERTUMA'NINAH dalam keadaan sujud, kemudian angkatlah hingga
BERTUMA'NINAH dalam duduk, kemudian lakukan hal tersebut dalam shalatmu
semuanya'." HR.Muslim
Jelas sekali bahwa
shalat seperti itu dinyatakan BELUM SHALAT dan shalatnya TIDAK SAH, serta
diwajibkan mengulang oleh Rasulullah Muhammad ﷺ.
Seringkali
kita melihat saudara saudari kita shalat seperti kilat khusus, terburu-buru
seakan ada yang sangat darurat sekali, beberapa kali dijelaskan jika shalat
seperti itu TIDAK SAH dan wajib mengulang, tentu berdasar hadits diatas.
Mari
sama-sama saling mengingati sesama insan pada kebaikan dan kesabaran. diantara
kejahatan PENCURIAN TERBESAR ialah PENCURIAN DALAM SHALAT, Rasulullah Muhammad
SAW bersabda:
Meninggalkan
Thuma’ninah, Tidak meluruskan dan mendiamkan punggung sesaat ketika rukuk dan
sujud, atau tidak tegak ketika bangkit dari rukuk, atau ketika duduk diantara
dua sujud, semua merupakan kebiasaan sebagian besar kaum Muslimin. Bahkan, hampir
bisa dikatakan, di semua masjid pasti ada saja orang yang tidak Thuma’ninah,
malah dapat dibilang sebagian besar.
Jadi
sebelum shalat, tenangkanlah dahulu hati, memasrahkan hati, menyiapkan hati
untuk melaksanakan shalat. Jangan shalat dahulu jika hati masih kacau, masih
teringat hal lainnya. Jika hati tidak tertata, maka shalat cenderung tidak
khusyu, tergesa-gesa dan tidak mencapai ketentraman hati yang kita cari.
Sumber: http://iniunic.blogspot.com/2012/12/4-tips-shalat-khusyu-yang-merasa-muslim.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar