Halaman

Sabtu, 26 Oktober 2013

Tembang Sunan Kalijaga

Karya dari kanjeng sunan Kalijaga yang sangat terkenal yaitu “Ono Kidung Rumekso Ing Wengi”. Ini merupakan syair yang diciptakan sunan Kalijaga. Berikut ini Syairnya
Ana kidung rumeksa ing wengi
teguh hayu luputa ing lara
luputa bilahine kabeh
jim setan datan purun
paneluhan tan ana wani
miwah panggawe ala
gunaning wong luput
geni atemahan tirta
maling adoh tan ana ngarah ing mami
guna duduk pan sirna

Ada lagu yang mengalun di malam hari. Lagu yang menjadikan kuat, selamat, dan terbebas dari semua penyakit. Terbebas dari segala macam petaka. Jin dan setan pun tidak mau. Segala jenis sihir tidak ada yang berani, apalagi perbuatan jahat. Guna-guna tersingkir. Api menjadi air. Pencuri pun menjauh dariku. Segala bahaya akan sirna.

Jika kita lihat dan kita simak, syair hanya merupakan suatu petunjuk bagi kita, sudah jelas dari artinya “ada lagu yang mengalun di malam hari”, seharusnya kita bertanya pada diri kita sendiri, lagu apa itu? apakah lagu sunan kalijaga tersebut?  Jawabnya tentu saja bukan. Sunan Kalijaga hanya memberitahu kepada umat islam bahwa ada sebuah lagu yang sangat luar biasa hebatnya. bahasa yang digunakan memang merupakan bahasa kias. Lagu yang dimaksud tidak lain adalah Shalawat kepada Nur Muhammad dan Dzikrullah, Rasa cinta kepada Nur Muhammad, rasa cinta kepada Sang Pemilik Keabadian. apakah hanya sekedar Shalawat dan Dzikir? tentu perlu digali lagi. Memang kelebihan Shalawat adalah kepastian diterimanya Shalawat dalam keadaan apapun, tapi yang dituntut adalah sampai sejauh mana kita memuji dan mencintai Muhammad. Karena yang bisa berhubungan dengan Nur hanya Ruh kita, akal dan naf harus tunduk. Dzikir yang bagaimana. Dzikir hingga lenyap Dzikirnya hingga di Dzikirkan. Itulah lagu yang dapat menggetarkan malam, menikam lapisan jagad, dan begitu hebat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar