Karya
dari kanjeng sunan Kalijaga yang
sangat terkenal yaitu “Ono Kidung Rumekso Ing Wengi”. Ini merupakan syair yang
diciptakan sunan Kalijaga. Berikut ini Syairnya
Ana kidung rumeksa ing wengi
teguh hayu luputa ing lara
luputa bilahine kabeh
jim setan datan purun
paneluhan tan ana wani
miwah panggawe ala
gunaning wong luput
geni atemahan tirta
maling adoh tan ana ngarah ing mami
guna duduk pan sirna
Ada lagu yang mengalun di malam
hari. Lagu yang menjadikan kuat, selamat, dan terbebas dari semua penyakit.
Terbebas dari segala macam petaka. Jin dan setan pun tidak mau. Segala jenis sihir
tidak ada yang berani, apalagi perbuatan jahat. Guna-guna tersingkir. Api
menjadi air. Pencuri pun menjauh dariku. Segala bahaya akan sirna.
Jika kita lihat dan kita simak,
syair hanya merupakan suatu petunjuk bagi kita, sudah jelas dari artinya “ada
lagu yang mengalun di malam hari”, seharusnya kita bertanya pada diri kita
sendiri, lagu apa itu? apakah lagu sunan kalijaga tersebut? Jawabnya
tentu saja bukan. Sunan Kalijaga hanya memberitahu kepada umat islam bahwa ada
sebuah lagu yang sangat luar biasa hebatnya. bahasa yang digunakan memang
merupakan bahasa kias. Lagu yang dimaksud tidak lain adalah Shalawat kepada Nur
Muhammad dan Dzikrullah, Rasa cinta kepada Nur Muhammad, rasa cinta kepada Sang
Pemilik Keabadian. apakah hanya sekedar Shalawat dan Dzikir? tentu perlu digali
lagi. Memang kelebihan Shalawat adalah kepastian diterimanya Shalawat dalam
keadaan apapun, tapi yang dituntut adalah sampai sejauh mana kita memuji dan
mencintai Muhammad. Karena yang bisa berhubungan dengan Nur hanya Ruh kita, akal
dan naf harus tunduk. Dzikir yang bagaimana. Dzikir hingga lenyap Dzikirnya
hingga di Dzikirkan. Itulah lagu yang dapat menggetarkan malam, menikam lapisan
jagad, dan begitu hebat.
Sumber: Kidung Sunan Kalijaga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar